Saya dengar dan mengetahui sendiri di era Walikota Basyir, mereka mengadakan kunjungan ke Belanda dan Korea Selatan untuk belajar mengatasi banjir yang disebabkan hujan dan rob. Namun sayang sampai sekarang belum ada solusi jitu.
Sebagaimana kita ketahui bersama, pertambahan penduduk di Kota Pekalongan meningkat secara seknifikan baik alami atau dari urbanisasi. Lahan persawahan, rawa dan tanah kosong dibangun komplek perumahan yang berakibat lahan sebagai fungsi resapan air semakin hilang. Selain itu juga daya tampung saluran pembuangan air (drainase) ukuran diameternya dari dulu masih utuh tidak ada perubahan. Hal tersebut yang menyebabkan banjir di Kota Pekalongan.
Solusi agar Kota Pekalongan terbebas dari banjir akibat hujan dan pasang air laut (rob). Berikut beberapa solusi yang harus di implementasikan:
1. Membangun danau buatan/situ untuk menampung limpahan air hujan.
2. Memperbesar saluran drainase dan diupayakan agar seukuran orang. Dengan
seukuran orang dewasa maka mudah dalam membersihkan endapan atau sampah
sampah yang menyumbat drainase. Juga dapat disewakan kepada perusahaan
operator telekomunikasi. Dapat digunakan untuk kabel optik bawah tanah.
3. Mengembalikan ukuran lebar sungai ke asalnya. Kemudian sisi kanan kiri sungai
dibeton agar aliran sungai lancar dan ukuran lebar terjaga.
4. Bibir pantai ditanami pohon bakau (mangrove).
5. Bagi masyarkat yang bertempat tinggal di area cekungan (mangkok) di relokasi ke
area yang lebih tinggi atau ditempatkan ke rumah susun. Dan area cekungan itu
dijadikan danau buatan/situ.
6. Pembatasan pembuatan sumur bor, karena dapat menurunkan permukaan tanah.
Jika pemerintah daerah bersungguh-sungguh mengimplementasikan diatas, masalah banjir akan teratasi dan masyarakat Kota Pekalongan akan senang tidak ada lagi yang bekeluh kesah dengan mengupload foto-foto banjir di media sosial.
Video link:
0 comments:
Post a Comment