Perkenalkan, nama saya Falentino Eka Laksana Putra biasa dipanggil Eka. Salah satu hobi saya adalah “travelling” mengunjungi obyek-obyek wisata alam, sejarah dan budaya. Kebetulan saya juga sebagai pengusaha rental mobil dan biro wisata.
Dari
pengalaman saya, maka dapat menyimpulkan apa yang membuat menarik minat para
wisatawan untuk mengunjungi suatu obyek wisata.
Saya sebagai
orang asli Kota Pekalongan, sangat peduli agar dunia pariwisata di Kota Pekalongan
maju. Jika pariwisata di Kota Pekalongan maju maka berdampak pada meningkatnya
kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah bertambah.
Berikut ini
yang harus dilakukan Pemerintah Kota Pekalongan terutama instansi yang
membidangi pariwisata dan harus didukung instansi lainya dan warga Kota
Pekalongan;
- 1. Sudah kita ketahui bersama wilayah
utara sisi barat Kota Pekalongan telah terbentuk sebuah teluk (lautan yang
menjorok ke daratan) dan di sisi timur sudah terbentuk sebuah danau/telaga
Degayu. Kedua wilayah tersebut mempunyai potensi dapat dikembangkan menjadi
destinasi wisata air terbesar di Indonesia yang real. Faktor alam sudah sangat
mendukung untuk dijadikan obyek wisata air. Ketika tulisan ini dibuat kedua
wilayah tersebut sudah banyak dikunjungi para pemancing. Pemerintah Kota
Pekalongan menjadikan kedua wilayah tersebut sebagai arena pemancingan terluas
di Indonesia, kemudian membuat wisata pesiar mengelilingi teluk atau danau menggunakan
kapal-kapal nelayan warga Kota Pekalongan, berlanjut membuat resto apung,
permainan anak-anak bertema air dan kemudian melengkapi dengan fasilitas
penunjang lainnya.
- 2. Obyek wisata Pasir Kencana dijadikan
sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan / event kepariwisataan Kota Pekalongan.
Dalam membuat jadwal event harus disesuaikan dengan jadwal festival Dieng.
Seperti kita ketahui bersama festival Dieng mempunyai daya magnet besar, banyak
wisatawan dari berbagai kota di Indonesia datang. Jadi jadwal event parwisata
Kota Pekalongan dibuat 2-1 hari sebelum atau sesudah hari H festival Dieng
untuk menjaring wisatawan mampir di Kota Pekalongan.
- 3. Obyek wisata Slamaran dijadikan
sebagai tempat kamping yang sudah dilengkapi café-café gaul. Di dalam obyek
wisata Slamaran setiap bulan digelar pentas bertema Legenda Dewi Lanjar.
- 4. Obyek Wisata pesiar menelusuri Sungai
Lodji dengan syarat air sungai sudah bersih terbebas dari limbah industri batik.
Jika air sungai bersih, maka dapat mengangkat nama Pemkot Pekalongan di mata
masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sebagai Kota Batik yang dapat menjaga
lingkungan terbebas dari pencemaran limbah batik.
- 5. Museum batik, Eks Rumah Dinas
Resident, Eks Kantor Residen dan semua gedung-gedung tua peninggalan era colonial
Belanda dan menjadi destinasi wisata sejarah dan sebagai spot foto bertema
jadoel. Pengembangan wisata ini dapat mencontoh pengembangan kota lama Semarang.
- 6. Jalan Dr.Cipto atau Jalan Hayam Wuruk
dapat dijadikan sebagai Malioboro-nya Kota Pekalongan. Jalan untuk penjalan
kaki diperlebar dan dipercantik meniru konsep Jalan Malioboro Kota Yogyakarta.
- 7. Pemerintah Kota Pekalongan harus menjalin
kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Batang, Banjarnegara, Wonosobo
dan Semarang. Dikarenakan jumlah obyek wisata di Kota Pekalongan sedikit maka
harus bekerja sama dengan pemerintah daerah sekelilingnya. Seperti kita
ketahui, wilayah Yogyakarta, Bali dan Dieng, menjadi kawasan yang banyak
dikunjungi wisatawan di Indonesia karena jumlah obyek wisata alam dan budaya sangat
banyak dengan jarak yang berdekatan. Antara obyek wisata yang berdekatan
menjadi pilihan wisatawan.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan
dapat diimplementasikan Pemerintah Kota Pekalongan.
#wisata #pekalongan #jawatengah #indonesia
Sepanjang jl blimbing sampai wisma Liong Hong dan klentheng... nek ditata mirip kotu, kayaknya ok ya
ReplyDelete