Pada tahun 1983, Romo J. Bartels CM dan beberapa orang tokoh umat katolik dari stasi Ngadirejo sedang mencari lokasi yang cocok untuk membangun suatu tempat untuk ziarah. Hingga sampailah mereka di tepi sungai di daerah pinggiran desa Ngadirejo. Mereka menjumpai tiga orang anak yang sedang mencari kayu.
Dua anak diantaranya mencoba untuk menyeberangi sungai, sementara sang kakak sudah berdiri diseberang sungai sambil membawa seikat kayu, menunggu kedua adiknya menyeberang. Kejadian itu mengingatkan akan kisah Santa Bernadeth di Lourdes Perancis. Dan itu terulang saat ditemukannya sumber mata air di Sendangrejo.
Diberi nama Sendangrejo, karena disitu ada sebuah mata air (sendang) yang tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Banyak orang sakit yang disembuhkan setelah meminum atau membasuh diri di mata air tersebut. Hingga beberapa waktu mata air itu didatangi oleh banyak orang yang menginginkan mujizat kesembuhan. Akhirnya tempat itu diberi nama Sendangrejo
.
Kemudian pada sumber mata air Sendangrejo yang banyak dikunjungi oleh umat Katolik dari berbagai daerah tersebut, dibangun sebuah gua kecil mirip gua Maria Lourdes Perancis. Lingkungan sekitarnya sangat asri dengan pemandangan alam serta udara yang sejuk dan segar. Pada tahun 2004, dibangun rumah doa dan ibadat, yang terletak bersebelahan dengan gua Maria dan diresmikan pada tanggal 15 Agustus 2005
Video Link:
0 comments:
Post a Comment